Palembang, Penasriwijaya.com – Usai melaksanakan patroli udara ke wilayah OKI, Rambutan,Tulung Selapan, Pampangan, Cengal. Danrem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono langsung bergegas menuju ke Lanud Sri Mulyono Herlambang untuk menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk penanganan siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, yang dilaksanakan di ruang rapat Surya Darma Lanud SMH Palembang (17/10/2019).
Kegiatan rapat ini diawali dengan paparan yang disampaikan oleh staf (BPPT) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Dwipa W Soehoed. Prediksi kemungkinan hujan selama satu minggu ke depan, proses TMC yang sudah dilaksanakan selama ini dan peta potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan periode 15 sampai dengan 20 Oktober 2019 yang berdasarkan analisis parameter cuaca.
“Ada beberapa daerah kategori sangat mudah terbakar berdasarkan analisi parameter cuaca, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Pesisir Selatan Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Jawa dan Nusa Tenggara,” ujarnya.
Lanjutnya, berdasarkan analisis prakiraan cuaca, bahwa secara umum sebagian besar wilayah provinsi Sumatera Selatan memasuki awal musim hujan pada dasharian III Oktober – dasharian I Nopember 2019. Awal musim hujan secara umum di wilayah provinsi Sumatera Selatan mundur 3 dasharian (satu bulan). Diperiode ini (Oktober dasharian II – Nopember daharian I) kelambapan lapisan atas cukup basah di wilayah Barat – Utara wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Dalam sepekan ke depan tanggal 17 – 22 Oktober 2019 masih terdapat potensi hujan ringan di Sumatera Selatan bagian Barat, Barat Laut dan Utara.
Turut hadir dalam kegiatan rakor tersebut Deputi Kepala BPPT bidang TPSA (Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam) Ir. Yudi Anantasena M.Sc, Kepala Balai Besar TMC BPPT DR Tri Handoko Seto, Kasubdit prediksi cuaca BMKG M. Fadli, Kepala BPBD prov Sumsel Irriansyah, Danrem 044/Gapo, Danlanud Palembang, Kadisops Lanud Palembang para crew pesawat TMC dan para staf dari BPPT serta BMKG. (Np)
