Baturaja, penasriwijaya.com – Puluhan massa terdiri dari Wartawan dan Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung di Aliansi Masyarakat Peduli Ogan Komering Ulu, (AMPOKU) geruduk Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja, Kamis (16/02/2022).
Kedatangan massa AMPOKU terkait dugaan penggelembungan biaya perobatan dan perawatan yang sangat merugikan Pasien dan hal ini sudah sering terjadi pada pasien Umum,” kata Franz Adiba selaku Ketua Kordinator Lapangan Ampoku.
Sementara itu, dalam orasinya Kordinator Aksi Elvis, juga menyampaikan,”adanya Penambahan hari, ketika pasien di rawat inap. Adanya dugaan penambahan Obat – obatan yang di catatkan pada nota pembayaran pasien. Adanya Dugaan mahalnya harga obat. Adanya dugaan penambahan biaya Jasa Dokter dan perawat. Adanya Dugaan Pemberian obat yang harganya mahal pada pasien yang tidak dikonfirmasikan lagi ke pihak pasien dan keluarga,” sampainya.
Pasteur Yohanes Christo, bagian dewan Pengawas Yayasan Paroki Rumah Sakit mengajak perwakilan dari Ampoku untuk berdiskusi. Dan Lima dari perwakilan dari Ampoku memasuki ruang Aula Rumah Sakit Santo Antonio.
Ditempat yang sama usai berdiskusi di ruang aula Rumah sakit Santo Antonio, Kordinator Aksi Elvis saat dibincangi awak Media menyampaikan, “awalnya rumah sakit Santo Antonio Baturaja tidak mengakui kalau mereka memiliki kesalahan – kesalahan seperti yang di sampaikan, pada akhirnya pihak rumah sakit mengakui ada sedikit kesalahan disistim namun, semua itu terbantahkan adapun dari pihak rumah sakit meminta dalam waktu Tiga hari untuk memberikan jawaban – jawaban secara tertulis, serta mengakui semacam pengakuan maaf dan akan mengembalikan dana kelebihan yang merugikan Masyarakat, “Namun kami tetap akan menunggu yang akan mereka jawab,” terang Elvis.
Franz Adiba selaku Ketua Kordinator Lapangan Ampoku juga menambah,” pihak dari Rumah Sakit Antonio meminta waktu untuk memberikan jawabannya, secara tertulis, dan kami tetap menekankan pihak rumah sakit untuk setresing kepada karyawan yang melakukan kesalahan sebagai efek jera, dan bagi masyarakat OKU jangan sungkan – sungkan untuk berobat di Rumah sakit Santo Antonio, Karna ini kita kawal, dari mulai bilik Kwitansi tetap kita kawal , dan apabila tidak ada jawaban secara tertulis dalam waktu Tiga hari, kita akan mengadakan Aksi lagi,” pungkas Franz Adiba. (PS@di).